Teori Sosial Marketing

Teori Sosial Marketing

Teori sosial marketing adalah sebuah kumpulan teori yang fokus terhadap bagaimana informasi yang berharga secara sosial dapat dipromosikan. Teori ini banyak digunakan oleh organisasi sosial dan organisasi yang telah mapan untuk membantu mempromosikan atau mengurangi berbagai perilaku. 

Teori ini secara administrasi mencari kerangka yang dapat digunakan untuk mendesain, mengimplementasikan dan mengevaluasi kampanye informasi. Target audiens diidentifikasikan berdasarkan informasi yang mereka butuhkan. Ketika informasi sudah dibentuk dan didistribusikan dengan baik maka hal tersebut akan dengan mudah diakses oleh audiens yang dituju.

Teori ini adalah upaya untu memahami dengan baik bagaimana faktor sosial dan psikologi bekerja untuk memanipulasi mereka guna meningkatkan efektivitas kampanye informasi media massa. Teori ini memiliki fokus untuk membantu mengidentifikasi berbagai hambatan sosial dan psikologi yang menghalangi arus informasi yang ada di media massa dan memberikan ide dan cara untuk menghilangkan hambatan tersebut. Strategi yang digunakan bervariasi mulai dari cara tradisional hingga saturasi periklanan.

Fitur dari Teori Sosial Marketing
1. Menciptakan Awareness Audience
Ketika terdapat kebutuhan untuk mempromosikan sebuah ide baru, orang atau perilaku, maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah menciptakan awareness mengenai keberadaan ide atau orang tersebut. Awarenss diciptakan dengan menggunakan semua saluran yang dimiliki seperti media massa dan media baru seperti internet.

Salah satu cara yang termudah dalam menciptakan awareneess adalah memiliki kampanye di televisi. Tapi jika dilihat lagi, hal itu akan memakan biaya yang sangat besar. Disisi lain, keuntungan menggunakan media baru adalah audience baru yang lebih luas dapat diraih. Penggunaan media internet dapat menjangkau audience muda yang tidak mau lagi membaca koran atau bergantung pada informasi di televisi.

2. Menargetkan Audience yang tepat
Ketika mendiseminasikan pesan, hal pertama yang penting untuk dilakukan adalah mengidentifikasi audience yang memerlukan pesan tersebut dan kemudian menentukan sarana yang paling efisien untuk menjangkau audiens tersebut. 

Sebagai contoh, jika pesan ditujukan untuk kalangan orang tua, menggunakan internet untuk menyebarkan informasi akan menjadi hal yang sia-sia karena kebanyakan orang tua tidak menggunakan komputer. Cara yang paling efektif adalah menggunakan radio atau televisi untuk menyebarkan pesan tersebut.

3. Memperkuat Pesan
Ketika pertama kali menerima pesan baru, kecenderungannya adalah seseorang akan mudah melupakan pesan itu. Oleh sebab itu diperlukan upaya untuk memperkuat pesar dengan cara memberikan ekspose pesan yang lebih sering kepada seseorang melalui berbagai saluran. 

Mempromosikan melalui berbagai media massa, door to door, kelompok diskusi, debat di televisi merupakan cara yang dapat dilakukan untuk memperkuat pesan. Seseorang kadang kala dapat serta merta berubah menjadi agen penyebaran pesan ketika mereka mulai menyebarkan pesan yang mereka dapat dari orang lain.

4. Mengolah gambar atau tayangan
Ketika audiens tidak tertarik dengan seseorang, mereka tidak akan mencari tahu informasi mengenai orang tersebut. Dengan keadaan seperti itu, maka iklan bergambar dapat digunakan. Melalui cara ini, kita menggunakan gambar yag mudah untuk diingat dan dipahami seraya menautkan produk atau jasa yang kita miliki yang memiliki hubungan dengan gambar tersebut. Hal ini dilakukan agar tercipta suasana yang menguntungkan bagi produk yang kita promosikan. 

Misalnya, dalam sebuah iklan kopi, iklan tersebut menampilkan sepasang orang tua yang bernostalgia tentang hari-hari mereka kuliah dahulu sambil menyeruput secangkir kopi. Taktik ini  adalah taktik yang menggunakan kejadian yang sangat familiar yang di kaitkan dengan emosi bahagia dengan sebuah produk kopi, melalui pengolahan gambar tersebut.

5. Merangsang Minat
Untuk membuat audiens mencari informasi, adalah hal penting untuk menarik perhatian dan merangsang minat mereka. Ketika ini telah dilakukan, maka informasi akan mudah diakses oleh publik secara umum. Kejadian yang dramatis atau kejadian yang tidak biasa membantu menarik perhatian audiens. 

Contohnya, seorang politisi membersihkan saluran air kota, hal ini memberikan kesan bahwa ia sangat perhatian terhadap kota. Atau sebuah produk pencuci piring mengklaim bahwa satu botol sabun pencuci piring mampu membersihkan sampai ribuan piring. Event cuci ribuan piring tersebut kemudian dimasukkan dalam musium rekor. Hal ini kemudian akan menyebabkan orang-orang akan tertarik terhadap produk tersebut. Ide yang sama dapat pula diterapkan pada produk-produk lainnya.

6. Mendorong hasil yang diinginkan
Ketika informasi sudah mencapai audience yang ditargetkan, diperlukan upaya tambahan untuk memastikan bahwahasil yang diinginkan tercapai. Sebuah kampanye untuk berhenti merokok [erlu untuk memastikan bahwa orang-orang berhenti merokok. Sebuah produk yang dikenalkan kepada orang-orang harus menghasilkan penjualan atau penggunaan aktual


Share Ya 

Diskusi di komentar



0 Response to "Teori Sosial Marketing"

Post a Comment