Analisis Wacana Roger Fowler dkk

Kehadiran Roger Fowler, Robert Hodge, Gunther Kress, dan Tony Trew (dikenal dengan Roger Fowler dkk) ditandai dengan diterbitkannya buku Language and control pada tahun 1979. Pendekatan yang mereka lakukan kemudian dikenal sebagai critical linguistics.

Critical Linguistics terutama memandang bahasa sebagai praktik sosial, melalui mana suatu kelompok memantapkan dan menyebarkan ideologinya. Critical Linguistics terutama dikembangkan dari teori linguistik. Yang dilakukan oleh sekelompok peneliti ini adalah melihat bagaimana tata bahasa/grammar tertentu dan pilihan kosakata tertentu membawa implikasi dan ideologi tertentu.

Dalam membangun model analisisnya, Roger Fowler dkk terutama menggunakan penjelasan Halliday mengenai struktur dan fungsi bahasa sebagai dasar. Fungsi dan struktur bahasa ini menjadi dasar struktur tata bahasa, dimana tata bahasa itu menyediakan alat untuk dikomunikasikan.
Apa yang dilakukan oleh Fowler dkk tersebut adalah meletakan tata bahasa dan praktik pemakaiannya tersebut untuk mengetahui praktik Ideologi.

Berikut beberapa elemen yang digunakan oleh Fowler Dkk

A. Kosa kata
Bahasa dilihat sebagai sistem klasifikasi. Bahasa menggambarkan bagaimana realitas dunia dilihat, memberi kemungkinan seseorang untuk mengontrol dan mengatur pengalaman pada eralitas sosial. Akan tetapi, sistem klasifikasi ini berbeda-beda antar orang, satu kelompok atau lain kelompok. Karena orang atau kelompok yang berbeda mempunyai pengalalaman budaya, sosial, politik yang berbeda.

A.1 Kosakata: membuat klasifikasi
Bahasa pada dasarnya selalu menyediakan klasifikasi. Realitas tertentu dikategorisasikan sebagai A, dan pada akhirnya dibedakan dengan realitas yang lain. Klasifikasi terjadi karena realitas begitu kompleksnya, sehingga orang kemudian membuat penyerderhanaan dan abstraksi dari realitas tersebut.

A.2 Kosakata: membatasi pandangan
Menurut Fowler dkk, bahasa pada dasarnya bersifat membatasi. Kita diajak untuk berfikir memahami seperti itu, bukan seperti yang lain. Klasifikasi menyediakan arena untuk mengontrol informasi dan pengalaman. Kosakata berpengaruh terhadap bagaimana kita memahami dan memaknai suatu peristiwa. Hal ini karena khalayak tidak mengalami atau mengikuti suatu peristiwa secara langsung. Oleh karena itu, ketika membaca suatu kosakata tertentu, akan dihubungkan dengan realitas tertentu.

A.3 Kosakata: pertarungan wacana
Kosakta haruslah dipahami dalam konteks pertarungan wacana. Dalam suatu pemberitaan, setiap pihak mempunyai versi atau pendapat sendiri atas suatu masalah. Mereka mempunyai klaim kebenaran, dasar pembenar dan penjelas mengenai suatu masalah. Mereka bukan hanya mempunyai versi yang berbeda, tetapi juga berusaha agar versinya yang dianggap paling benar dan lebih menentukan dalam mempengaruhi opini publik.
Dalam upaya memenangkan penerimaan publik tersebut, masing-masing pihak menggunakan kosakata sendiri dan berusaha memaksakan agar kosakata itulah yang lebih diterima oleh publik.

A.4 Kosakata: marjinalisasi
Argumen dasar dari Roger Fowler dkk adalah pilihan linguistik tertentu –kata, kalimat, proposisi- membawa nilai ideologis teertentu. Kata dipandang bukan sebagai suatu yang netral, tetapi membawa implikasi ideologis tertentu. Disini, pemakaian kata, kalimat, susunan, dan bentuk kalimat tertentu, proposisi tidak dipandang semata sebagai persoalan teknis tata bahasa atau linguistik tetapi eksperimen dari ideologi.
Pemakaian bahasa dipandang tidak netral karena membawa implikasi ideologis tertentu. Teks memproduksi “posisi pembacaan” untuk khalayak, dalam arti menyediakan perspektif bagaimana suatu teks harus dibaca dan dipahami-meskipun pemaknaan suatu teks melibatkan juga hubungan transaksional dengan pembaca.

B. Tata Bahasa
Roger Fowler dkk memandang bahasa sebagai satu set karegori dan proses. Kategori yang penting tersebut sebagai “model” yang menggambarkan hubungan antara objek dengan peristiwa. Secara umum ada tidak model yang diperkenalkan oleh Roger Fowler dkk. Pertama, model transitif, kedua, model intransitif dan ketiga model relasional.
Salah satu aspek penting  dan khas dari pemikiran Roger Fowler dkk adalah transformasi. Tata kalimat tersebut bukan sesuatu yang baku, tetapi dapat diubah susunannya, dipertukarkan, dihilangkan, ditambah, dan dikombinasikan dengan kalimat lain dan disusun ulang. Tipe transformasi tersebut antara lain

B.1 Pasivasi
Yakni mengubah tata susunan kalimat dari bentuk aktif menjadi bentuk pasif. Dalam kalimat aktif, aktor sebagai pelaku diletakan dimuka digambarkan melakukan suatu tindakan yang mengenai objek yang dikenai. Disini proses atau tindakan ditunjukkan kepada subjek. Ketika kalimat aktif tersebut diubah dalam bentuk pasif, pola tersebut mengalami perubahan.

B.2 Nominalisasi
Nominalisasi terjadi ketika kalimat atau bagian dari kalimat , gambaran dari suatu tindakan atau partisipan dibentuk dalam kata benda, umumnya mengubah kata kerja (verba) ke dalam kata benda (nomina) Akibatnya, yang diterima oleh pembaca adalah kesan intensifier dari suatu tindakan, tetapi sekaligus menghilangkan atau menurunkan peran aktor atau partisipan suatu peristiwa. Titik perhatian pembaca bukan pada siapa yang melakukan tindakan, tetapi pada tindakan itu sendiri.

Kerangka Analisis

Teks berita, jika hendak di analisis menggunakan kerangka yang dibuat oleh Roger Fowler dkk, maka yang menjadi titik perhatian adalah pada praktik pemakaian bahasa yang dipakai. Ada dua hal yang bisa diperhatikan.

Pertama, pada level kata. Bagaimana peristiwa dan aktor-aktor yang terlibat di dalam peristiwa tersebut hendak dibahasakan. Kata-kata disini bukan hanya penanda atau identitas tetapi dihubungkan dengan ideologi tertentu. Makna apa yang ingin dikomunikasikan kepada khalayak. Pihak atau kelompok mana yang diuntungkan dengan pemakaian kata-kata tersebut atau kelompok mana yang dirugikan dan posisinya dimarjinalkan.

Kedua, pada level susunan kata atau kalimat. Bagaimana kata-kata disusun ke dalam bentuk kalimat tertentu dimengerti dan dipahami bukan semata sebagai persoalan teknis kebahasaan, tetapi praktik bahasa. Yang ditekankan disini adalah bagaimana pola pengaturan, penggabungan, penyusunan tersebut menimbulkan efek tertentu:  membuat posisi satu pihak lebih menguntungkan dibandingkan pihak yang lain, atau peristiwa tertentu dipahami dalam kategori yang lebih menguntungkan dibandingkan dengan kategori pemahaman lain.

Tingkat
Yang Ingin Dilihat
Kata
Pilihan kosa kata yang dipakai untuk menggambarkan peristiwa

Pilihan kosakata yang dipakai untuk menggambarkan aktor yang terlibat dalam peristiwa
Kalimat
Bagaimana peristiwa digambarkan lewat rangkaian kata


0 Response to "Analisis Wacana Roger Fowler dkk"

Post a Comment