Analisis Wacana Norman Fairclough


Titik perhatian dari Fairclough adalah melihat bahasa sebagai praktik kekuasan. Untuk melihat bagaimana pemakai bahasa membawa nilai ideologis tertentu dibutuhkan analisis yang menyeluruh. Melihat bahasa dalam perspektif ini membawa konsekuensi tertentu. Bahasa secara sosial dan historis adalah bentuk tindakan, dalam hubungan dialektik dengan struktur sosial. Oleh karena itu, analisis harus dipusatkan pada bagaimana bahasa itu terbentuk dan dibentuk dari relasi sosial dan konteks sosial tertentu.

Norman Fairclough membangun suatu model yang mengintegrasikan secara bersama-sama analisis wacana yang didasarkan pada lingustik dan pemikiran sosial dan politik, dan secara umum diintegrasikan pada perubahan sosial. Oleh karena itu, model yang dikemukakan oleh Fairclough ini sering juga disebut sebagai model perubahan sosial. Fairclough memusatkan perhatian wacana pada bahasa. Fairclough menggunakan wacana menunjuk pada pemakaian bahasa sebagai praktik sosial, lebih daripada aktivitas individu atau untuk merefelksikan sesuatu.

Fairclough membagi analisis wacana dalam tiga dimensi: teks, discourse practice dan sociocultural practice. Dalam model Fairclough, teks disini dianalisis secra linguistik, dalam melihat kosakata, semantik, dan tata kalimat. Ia juga memasukan koherensi dan kohesivitas, bagaimana antarkata atau kalimat tersebut digabung sehingga membentuk pengertian. Semua elemen yang dianalisis tersebut dipakai untuk melihat tiga masalah. 

Yakni pertama, ideasional yang merujuk pada representasi tertentu yang ingin ditampilkan dalam teks, yang umumnya membawa muatan ideologi tertentu. Kedua, relasi, merujuk pada analisis bagaimana konstruksi hubungan di antara wartawan dengan pembaca, seperti apakah teks disampaikan secara informal atau formal, terbuka atau terteutup. Ketiga, identitas, merujuk pada konstruksi tertentu dari identitas wartawan dan pembaca, serta bagaimana personal dan identitas ini hendak ditampilkan.

A. Teks
Fairclough melihat teks dalam berbagai tingkatan. Sebuah teks bukan hanya menampilkan bagaimana suatu objek digambarkan tetapi juga bagaimana hubungan antar objek didefinisikan. Ada tiga elemen dasar dalam model Fairclough, yang dapat digambarkan dalam tabel sebagai berikut. Setiap teks pada dasarnya dapat diuraikan dan dianalisis dari ketiga unsur tersebut
Unsur
Yang Ingin Dilihat
Representasi
Bagaimana peristiwa, orang, kelompok, situasi, keadaan, atau apapun ditampilkan dan digambarkan dalam teks
Relasi
Bagaimana hubungan antara wartawan, khalayak, dan partisipan berita ditampilkan dan digambarkan dalam teks
Identitas
Bagaimana identitas wartawan, khalayak dan partisipan berita ditampilkan dan digambarkan dalam teks

B. Intertektualitas
Intertektualitas adalah sebuah istilah dimana teks dan ungkapan dibentuk oleh teks yang datang sebelumnya, saling menanggpai dan salah satu bagian dari teks tersebut mengantisipasi lainnya.
Dalam pengertian Michael Bakhtin, seperti dikutip Fairclough, semua ungkapan baik tertulis maupun lisan, dari semua jenis teks dibedakan diantaranya oleh perubahan dari pembicara, dan ditunjukan dengan pembicara atau penulis sebelumnya. Setiap ungkapan dihubungkan dengan rantai dari komunikasi.

Semua pernyataan/ungkapan didasarkan oleh ungkapan yang lain, baik eksplisit maupun implisit. Disini kata-kata lain dievaluasi, diasimilasi, disuarakan, dan diekspresikan kembali dengan bentuk lain. Semua pernyataan, dalam hal ini teks, didasarkan dan mendasari teks lain

C. Discourse Practice
Analisis discourse practice memustakan perhatian pada bagaimana produksi dan konsumsi teks. Teks dibentuk lewat suatu praktik diskursus, yang akan menentukan bagaimana teks tersebut diproduksi. Misalnya wacana dikelas. Wacana itu terbentuk lewat suatu praktik diskursus yang melibatkan bagaimana hubungan antara guru dan murid, bagaimana guru menyampaikan pelajaran, bagaimana pola hubungan dan posisi murid dalam pelajaran di kelas, dan sebagaimnya. Pola hubungan yang demokratis dimana murid dapat mengajukan pendapat secara bebas tentu saja akan menghasilkan wacana yang berbeda dengan suasana kelas dimana pembicaraan lebih dikuasai oleh guru, murid tidak boleh berpendapatan dan guru sebagai penyampai tunggal materi pejaran. Semua praktik tersebut adalah praktik diskursus yang membentuk wacana.

D. Sociocultural Practice
Analisis sociocultural practice didasarkan pada asumsi bahwa konteks sosial yang ada di luar media mempengaruhi bagaimana wacana yang muncul dalam media. Ruang redaksi atau wartawan bukanlah bidang atau kotak kosong yang steril, tetapi sangat ditentukan oleh faktor di luar dirinya. Sociocultural practice ini memang tidak berhubngan langsung dengan produksi teks, tetapi ia menentukan bagaimana teks diproduksi dan dipahami. 

Misalnya sebuah teks yang merendahkan atau emmarjinalkan posisi perempuan. Teks semacam ini merepresentasikan ideologi patriakal yang ada dalam masyarakat. Artinya masyarakat yang patriarkal itu berperan dalam membentuk teks yang patriarkal juga. Sociocultural practice menggambarkan bagaimana masyarakat memaknai dan menyebarkan ideologi yang dominan kepada masyarakat.

E. Kerangka Analisis
Fairclough berusaha menghubungkan antara analisis teks pada level mikro dengan konteks sosial yang lebih besar, dalam hal ini sociocultural practice. Pada tahap analisis, ketiga tahapan itu dilakukan secara bersama-sama. Analisis teks bertujuan mengungkap makna, dan itu bisa dilakukan diantaranya dengan menganalisis bahasa secara ktiris. 

Discourse practice memperantarai tek dengan konteks sosial budaya. Artinya hubungan antara  sosial budaya dengan teks bersifat tidak langsung dan disambungkan dengan discourse practice. Pada tingkatan discourse practice, kita perlu melakukan wawancara mendalam dengan awak redaksi dan melakukan penelitian news room, dengan mengamati proses produksi berita – ikut rapat penentuan tema, pembagian tugas sampai penulisan laporan. 

2 Responses to "Analisis Wacana Norman Fairclough"

  1. Boleh dikasi contoh penerapan modelnya, sodara?

    ReplyDelete
  2. Ingin Cari Kaos Dakwah Terbaik, Disini tempatnya:
    Kaos Dakwah Terbaru

    Mau Cari Bacaan Cinta Generasi Milenia Indonesia mengasikkan, disini tempatnya:
    Mungkin Kau Sering Lupa Kebaikan Istrimu

    ReplyDelete