Teori Masyarakat Massa (mass society theory)

Teori masyarakat massa menekankan kesalingketergantungan lembaga yang menjalankan kekuasaan dan juga integrasi media kepada sumber kekuasaan sosial dan otoritas. Konten sering kali melayanai kepentingan politik dan ekonomi dari pemegang kekuasaan. Media tidak dapat dihadapkan untuk menawarkan definisi kritis atau alternatif kepada dunia dan mereka cenderung membentuk akomodasi dalam ketergantungan publik pada takdir mereka.

Model “media dominan” yang digambarkan diatas mencerminkan pandangan masyarakat massa. Teori masyarakat massa memberikan kutamaan kepada media sebagai faktor penyebab. Ide dasarnya adalah bahwa media menawarkan pandangan mengenai dunia tetapi juga membantuk mereka bertahan dalam situasi yang sulit. Menurut C. Wright Mills (1951:333), diantara kesadaran dan keberadaan, berdirilah komunikasi yang pengaruhnya seperti kesadaran yang dimiliki manusia dan keberadaan mereka.

Secara berlawanan, masyarakat massa dihancurkan dan dikontrol secara terpusat. Media dilihat secara signifikan berkontribusi pada kontrol dimana masyarakat uang dicirikan oleh jumlah, jarak dengan lembaga, isolasi atas individu dan kurangnya integrasi kelompok lokal. Mills (1951) juga menunjuk pada menurunnya keaslian teori demokrasi klasih dan penggantinya dengan menggeser sejumlah orang yang tidak dapat membentuk atau meyadari tujuan mereka sendiri dalam tindakan politk. Penyesalan ini diperkuat dengan argumen mengenai menurunnya “ranah publik” atas debat dan politik demokrasi dalam skala besar yang telah berdampak pada media massa komersial.

Walaupun istilah “masyarakat massa” tidak lagi populer, ide bahwa kita hidup dalam masyarakat massa terdiri atas sejumlah komponen yang saling berkaitan secara bebeas. Termasuk didalamnya harapan bagi banyak alternatif “komunitarian” kepada masyarakat individualistik saat ini, sebagaimana sikap kritis terhadap kekosongan, kesepian, stress, dan konsumerisme yang hidup dalam masyarakat pasar bebeas. Ketidakacuhan publik yang semakin luas terhadap demokrsi politik dan kurangnya partisipasi ini juga sering menyebabkan pengguna media massa yang sinis dan manipulatif oleh politikus dan partai.

Proposi utama teori masyarakat massa mengenai media adalah sebagai berikut

1. Masyarakat diatur terpusat dan dalam skala besar
2. publik menjadi terpecah-pecah
3. Media tersentralisasi, dengan penyiaran satu arah
4. Masyarakat menjadi tergantung pada media untuk mengetahui identitas mereka

5. Media digunakan untuk manipulasi dan kontrol

Sumber: Mcquail, Denis. Teori Komunikasi Massa. (2011)

1 Response to "Teori Masyarakat Massa (mass society theory)"

  1. Ingin Cari Kaos Dakwah Terbaik, Disini tempatnya:
    Kaos Dakwah Terbaru

    Mau Cari Bacaan Cinta Generasi Milenia Indonesia mengasikkan, disini tempatnya:
    Mungkin Kau Sering Lupa Kebaikan Istrimu

    ReplyDelete