Pan dan Kociski berasumsi bahwa setiap berita mempunyai bingkai (frame) yang berfungsi sebagai pusat dari organisasi ide. Frame ini adalah suatu ide yang dihubungkan dengan elemen yang berbeda dalam teks berita (seperti kutipan sumber, latar informasi, pemakaian kata atau kalimat tertentu) ke dalam tesk secara keseluruhan. Frame berhubungan dengan makna.
Bagaimana
seseorang memaknai suatu peristiwa dapat dilihat dari perangkat tanda yang
dimunculkan dalam teks. Elemen yang menandakan pemahaman seseorang mempunyai
bentuk yang terstruktur dalam bentuk aturan atau konvensi penulisan sehingga ia
dapat menjadi jendela melalui mana makna yang tersirat dalam berita menjadi
terlihat.
Perangkat
apa yang menandakan suatu framing dari
berita. Perangkat tersebut secara struktural dapat diamati dari pemilihan kata
atau simbol yang dibentuk melalui aturan atau konvensi tertentu. Ia berfungsi
sebagai perangkat framing karena
dapat dikenal dan dialami, dapat dikonseptualisasikan ke dalam elemen yang
konkrit dalam suatu wacana yang dapat disusun dan dimanipulasi oleh pembuat
berita, dan dapat dikomunikasikan dalam kesadaran komunikasi.
Dalam
pendekatan Pan dan Kociski, perangkat framing
dapat dibagi dalam empat struktur besar. Pertama, struktur sintaksis. Sintaksis
berhubungan dengan bagaimana wartawan menyusun peristiwa-pernyataan, opini,
kutipan, pengamatan atas peristiwa ke dalam bentuk susunan umum berita.
Struktur semantik ini dapat diamati dari bagan berita (lead yang dipakai, latar, headline,
kutipan yang diambil dan sebagainya).
Pada
intinya, ia mengamati bagaimana wartawan memahami peristiwa yang dapat dilihat
dari cara ia menyusun fakta ke dalam bentuk umum berita. Kedua, struktur skrip.
Skrip terkait dengan cara wartawan mengisahkan atau menceritakan peristiwa ke
dalam bentuk berita. Struktur ini melihat bagaimana strategi cara bercerita
atau bertutur yang dipakai oleh wartawan dalam mengemas peristiwa ke dalam
bentuk berita.
Ketiga,
struktur tematik. Tematik terkait dengan cara mengungkapkan pandangan atas
peristiwa ke dalam proposisi, kalimat atau hubungan antar kalimat yang
membentuk teks secara keseluruhan. Struktuk kalimat ini akan melihat bagaimana
pemahaman itu diwujudkan dalam bentuk yang lebih kecil.
Keempat,
struktur retoris. Retoris berhubungan dengan bagaimana wartawan menekankan arti
tertentu ke dalam berita. Struktur ini akan melihat bagaimana wartawan memakai
pilihan kata, idiom, grafik dan gambar yang dipakai bukan hanya mendukung
tulisan, melainkan juga menekankan arti
tertentu kepada pembaca.
Keempat
struktur tersebut merupakan suatu rangkaian yang dapat menunjukkan framing dari suatu media. Kecenderungan
wartawan dalam memahami peristiwa dapat diamati dari keempat struktur tersebut.
Dengan kata lain, ia dapat diamati dari bagaimana wartawan menyusun peristiwa
ke dalam bentuk umum berita, cara wartawan mengisahkan peristiwa, kalimat yang
dipakai, dan pilihan kata yang dipilih. Ketika menulis berita dan menekankan
makna atas peristiwa, wartawan akan memakai semua strategi wacana itu untuk
meyakinkan khalayak pembaca bahwa berita yang dia tulis adalah benar
Struktur
|
Perangkat Framing
|
Unit yang diamati
|
Sintaksis; cara wartawan menyusun
fakta
|
.
Skema Berita
|
Headline, lead, latar informasi,
kutipan sumber, pernyataan, penutup
|
Skrip; cara wartawaan mengisahkan
berita
|
.
Kelengkapan berita
|
5W + 1H
|
Tematik; cara wartawan menulis fakta
|
Detail
Koherensi
Bentuk kalimat
Kata ganti
|
Paragraf, proposisi, kalimat, hubungan
antar kalimat
|
Retoris: cara wartawan menekankan
fakta
|
Leksikon
Grafis
Metafora
|
Kata, idiom, gambar/foto, grafik
|
0 Response to "Analisis Framing Pan Kociski"
Post a Comment