Dasar Etnografi
Etnografi adalah studi komunikasi yang menggunakan
latar belakang sosial dan praktik budaya serta kepercayaan. Pertama kali
dikenalkan oleh Dell Hymess tahun 1962. Hymess mendeskripsikan etnografi dalam
artikelnya yang berjudul “Introduction: Toward Etnograpies of Communications”,
yang dipublikasikan pada tahun 1964. Pengertian dari etnografi komunikasi
adalah cara yang berbeda dalam sebuah pendekatan yang digunakan untuk memahami
sebuah bahasa dari sebuah perspektif antropologi. Hymes kemudian menggunakan
terminologi etnografi bukan hanya pada aspek voal tetapi juga aspek non-vokal
dan non-verbal.
Tujuan
Menurut Hymes, etnografi komunikasi memiliki dua tujuan utama diantaranya
adalah:
1. untuk mencari tahu secara langsung penggunaan dari bahasa dalam sebuah
konteks situasu sehingga dapat diketahui pola yang tepat dalam aktivitas
komunikasi
2.Sebagai kerangka sebuah komunitas, mengeksplor sebuah kebiasaan yang
berlaku secara menyeluruh.
Model
Komunikasi Etnografi Hymes
Menurut Hymes, bahasa tidak dapat dipelajari dalam keadaan terisolasi.
Bahasa harus dipelajari dalam konteks budaya dan sosial yang luas. Bahasa tidak
terbatas pada autran gramatikal yang terbatas. Dalam kenyataannya, bahasa
memiliki konteks yang spesifik, baik secara normal dan kepercayaan individual
maupun budaya. Hymes membagi percakapan menajdi dua komponen, yang pertama
adalah “alat percakapan” dan “ekonomi percakapan”. Ekonomi percakapan merujuk
pada hubungan didalam komunitas pecakapan dimana orang-orang menggunakannya
untuk percakapan.
Model Percakapan
Hymes juga mengembangkan model bicara yang menggunakan analisis pecakapan
dalam konteks kulturalnya. Model ini terdiri dalam enam belas bagian yang
dibagi dalam delapan kategori. Model tersebut adalah sebagai berikut:
- S (setting
and scene) – lokasi tempat percakapan berada
- P (participants)
–orang-orang yang ambil bagian dalam percakapan
- E (ends)
– tujuan dan hasil dari percakapan
- A (act
sequence) – Tingkah laku bertutur dan urutan pembicaraan
- K (key)
– Intonasi dan gaya berbicara
- I (instrumentalities)
– Medium komunikasi yang digunakan
- N (norms
of interaction) – aturan dalam pecakapan, interaksi dan interpretasi
- G (genres)
– tipe pembicaraan dan konteks kultural
Model Hyme bukan sekedar kerangka, melainkan juga sebuah metodologi dan
alat riset. Penelitian yang dilakukan oleh Hymes sendiri dilakukan pada
suku-suku amerika asli. Kebanyakan dari bahasa yang diteliti sudah punah dan
percakapan dari bahasa tersebut tidak ada rekamannya sama sekali. Sehingga ia
menggunakan “etnopoetic approach” untuk memahami percakapan dan komunikasi. Melalui
cara ini, ia mempelajari cerita rakyat, mitus dan lain-lain dari budaya
tersebut. Melalui cara itu ia dapat memahami secara implisit struktur yang
terdapat dalam cerita masyrakat asli amerika. Struktur ini akan mengungkap
konteks dari percakapan dan konteks kurturalnya.
0 Response to "Teori Etnografi"
Post a Comment