Analisa Framing


Apa pun yang ditampilkan oleh media, tentulah ada maksud yang ingin dicapai, selain tujuan-tujuan entah itu komersial, ideologis, atau sekadar rutin. Dalam kajian mengenai hal-hal apa saja yang mempengaruhi isi media Pamela J. Shoemaker dan Stephen D. Reeese dalam buku mereka Mediating the Message Theories of Influences on Mass Media Content ingin membalik berbagai tradisi penelitian mengenai efek media selama ini, dengan menyatakan bahwa isi media pun dipengaruhi oleh banyak faktor. Mereka mengemukakan lima hipotesis untuk menjelaskan asumsi itu, bahwa:

- Isi sebagai cerminan realitas sosial dengan sedikit atau tanpa distorsi (mirror approach), yakni: media secara akurat menyampaikan realitas yang ada di masyarakat, namun tetap saja realitas itu adalah hasil kompromi antara mereka yang menjual informasi itu dan pembeli informasi tersebut.
- Isi dipengaruhi oleh sosialisasi dan perilaku para pekerja (communicator centered), yakni: ada faktor-faktor psikologis yang intrinsik di kalangan para pengelola media sehingga realitas sosial yang ditampilkan merupakan hasil kesekapatan berbagai kelompok sosial dan itulah yang dijadikan norma. Bila ada hal-hal baru atau menyimpang dalam masyarakat akan diperlakukan sebagai eksentrik dan patut diabaikan .
- Isi dipengaruhi oleh rutin di media (organizational aprroach), yakni: para pekerja di media bekerja di bawah pengaruh sistem dan struktur yang dibangun oleh organisasi. Misalnya, menulis berita harus dalam struktur piramida terbalik.
- Isi dipengaruhi oleh berbagai lembaga sosial dan kekuatan lain (external factors), yakni: kekuatan ekonomi dan budaya, maupun khalayak menentukan isi media. Pendekatan kekuatan pasar, misalnya memaksa komunikator memenuhi selera khalayak. Atau pendekatan tanggungjawab sosial misalnya, cenderung memenuhi apa yang menjadi kebutuhan khalayak ketimbang apa yang mereka inginkan.


Isi media merupakan fungsi posisi ideologi dan menjaga status quo (hegemony approach), yakni: pendekatan yang berpandangan bahwa isi media dipengaruhi oleh mereka yang berada di kekuasaan dalam masyarakat. Sebagai bagian dari sistem ekonomi yang dikendalikan oleh kekuatan ekonomi, media massa menjunjung sebuah ideologi yang sesuai dengan kepentingan-kepentingan tersebut, demi memastikan bahwa masyarakat akan tetap dalam formatnya seperti sekarang.

Dengan lima kategori itu Shoemaker dan Reese kemudian menyusun apa yang disebut sebagai model hierarchy of influences on media content yang mencoba menjelaskan bahwa pengaruh terhadap isi media itu berpusar pada lingkaran terpusat yang terdiri dari lima lapisan mulai dari faktor individual, rutin, organisasi, faktor eksternal, dan ideologi. (Shoemaker and Reese, 1996: 6-7)

Melalui modelnya itu keduanya ingin mengemukakan bahwa pandangan yang selama ini meyakini bahwa hanya individu yang dominan mempengaruhi isi media tidaklah tepat karena ada empat faktor lainnya. Mereka juga ingin memberikan alternatif bagi studi efek media yang selama ini berlangsung, yang senantiasa menjadikan media (sebagai variabel independen) yang mempengaruhi khalayak (sebagai variabel dependen). Dengan model ini terlihat bahwa media ternyata juga merupakan variabel dependen yang dipengaruhi berbagai faktor. Dan, penelitian mengenai efek terhadap isi media dapat dilakukan pada berbagai lapisan pengaruh tersebut.

Level Individu. Pada lapisan ini sejumlah faktor intrinsik yang berpengaruh pada para wartawan adalah: 1) latar belakang kepribadian dan profesionalnya, misalnya pendidikannya, lama bekerja dst; 2) sikap terhadap nilai-nilai dan keyakinannya yang merupakan akibat dari latar belakang atau pengalamanya, misanya orientasi politik, agama dst; 3) apakah para wartawan punya konsep dan orientasi mengenai profesinya, misalnya, apakah harus bersikap netral dalam memberitakan atau aktif mengembangkan berita, apakah akan patuh pada kode etik dst.

Level Rutinitas Media. Yang dimaksud pada level ini adalah pola kegiatan yang sudah terpola dan berulang-ulang dikerjakan dikerjakan oleh para professional di media. Misalnya peran gatekeeper untuk menyeleksi berbagai informasi yang masuk dan mana-mana yang layak jadi berita. Rutinitas ini dilakukan dalam upaya mencapai efisiensi dan efektifitas dalam bekerja, dan itu semua melibatkan faktor-faktor seperti sources/suppliers dan khalayak/konsumen. Rutinitas ini sangat mempengaruhi isi media, karena ia membentuk sebuah lingkungan langsung tempat para pekerja media melaksanakan pekerjaan mereka.

Level Organisasi. Bagaimana pun berbagai struktur dalam organisasi mengatur tugas dan kewenangan orang-orang yang berada dan mengisi struktur tersebut berpengaruh terhadap isi media. Dengan demikian struktur organisasi menentukan siapa yang membuat kebijakan isi, siapa yang harus melaksanakan dst. Termasuk di situ adalah apakah pemilik juga mempengaruhi isi media, apakah bagian niaga juga mempengaruhi isi media dst.

Level Pengaruh Eksternal. Isi media juga dapat dipengaruhi oleh pihak-pihak yang berada di luar media, mereka itu bisa berupa: sumber informasi (nara sumber, Humas perusahaan dll), sumber penerimaan keuangan (pemasang iklan, khalayak), berbagai lembaga lain (bisnis, pemerintah, LSM, agama), situasi ekonomi, juga perkembangan teknologi (missal internet)

Level Ideologi. Ideologi dalam pengertian ini adalah sebuah mekanisme simbolik yang berperan sebagai faktor pengikat dan perekat dalam masyarakat. Ideologi itu dapat berupa seperangkat nilai-nilai dan keyakinan, dan melaluinya masyarakat melihat dan menilai dunia dan dari situ kita bertindak. Ideologi bukanlah sesuatu yang berada pada level individu, melainkan ada di tingkat masyarakat, atau sebuah total structure. Dalam praktek, ideologi ini berpengaruh misalnya ketika sebuah media berusaha mendelegitimasi kelompok lain yang tidak seideologi dengannya, misalnya.


Shoemaker dan Reese mencoba menjelaskan bahwa meski ada pengaruh individu pada isi media, namun pengaruh itu kalah kuat dibandingkan dengan rutin di media. Demikian pun rutin di media kalah pengaruhnya dibandingkan dengan struktur organisasi dalam menentukan isi media. Dan orang-orang di struktur organisasi masih dapat dipengaruhi oleh mereka yang berada di luar media. Dan pada akhirnya idelogi yang paling kuat dan luas mempengaruhi keseluruhan proses menentukan isi media tersebut.

0 Response to "Analisa Framing"

Post a Comment