Analisis Wacana Van Leeuwen

Theo van Leeuwen memperkenalkan model analisis wacana untuk mendeteksi dan meneliti bagaimana suatu kelompok atau seseorang dimarjinalkan posisinya dalam suatu wacana. Bagaimana suatu kelompok yang dominan lebih memegang kendali dalam menafsirkan suatu peristiwa dan pemaknaannya, sementara kelompok lain yang lebih rendah posisinya cenderung terus menerus sebagai objek pemaknaan, dan digambarkan buruk.

Analisis Van Leeuwen secara umum menampilkan bagaimana pihak-pihak dan aktor ditampilkan dalam pemberitaan. Ada dua pusat perhatian. Pertama, proses pengeluaran (exclusion). Apakah dalam suatu teks berita, ada kelompok atau aktor yang dikeluarkan dalam pemberitaan, dan strategi wacana apa yang dipakai untuk itu. Kedua, proses pemasukan (inclusion). Kalau exclusionberhubungan dengan pertanyaan bagaimana proses suatu kelompok dikeluarkan dari teks pemberitaan, maka inclusion berhubungan dengan pertanyaan bagaimana masing-masing pihak atu kelompok ditampilkan lewat pemberitaan.

A. Exclusion
Ada beberapa strategi bagaimana suatu aktor dikeluarkan dalam pembicaraan. Diantaranya digambarkan sebagai berikut:

1. Pasivasi.
Ekslusi adalah suatu isu yang sentral dalam analisis wacana. Pada dasarnya ini adalah proses bagaimana satu kelompok atau aktor tertentu tidak dilibatkan dalam suatu pembicaraan atau wacana. Penghilangan aktor sosial ini untuk melindungi dirinya.

2. Nominalisasi
Strategi wacana lain yang sering dipakai untuk menghilangkan kelompok atau aktor sosial tertentu adalah lewat nominalisasi. Sesuai dengan namanya, strategi ini behubungan dengan mengubah kata kerja (verba) menjadi kata benda (nomina). Umumnya dilakukan dengan memberi imbuhan “pe-an”.
Kenapa nominalisasi dapat menghilangkan aktor/subjek dalam pemberitaan? Ini adahubungannya dengan transformasi dari bentuk kalimat aktif. Dalam struktur kalimat aktig, selalu membutuhkan subjek. Nominalisasi tidak membutuhkan subjek, karena nominalisasi pada dasarnya adalah proses mengubah kata kerja yang bermakna tindakan/kegiatan menjadi kata benda yang bermakna peristiwa dan seterusnya

3. Pengganti anak kalimat
Pengganti subjek juga bisa dilakukan dengan memakai anak kalimat yang sekaligus berfungsi sebagai pengganti aktor.
Contoh (tanpa anak kalimat): Begal menembak penjaga toko hingga terluka
Contoh (dengan anak kalimat): Berupaya melarikan diri, tembakan dilepaskan. Akibatnya seorang penjaga toko terluka.

B. Inclusion
Ada beberapa macam strategi wacana yang dilakukan ketika seseuatu, seseorang atau kelompok ditampilkan dalam teks. Van Leeuwen menjelaskannya sebagai berikut:

1. Differensiasi - Indefferensiasi
Suatu peristiwa atau seorang aktor sosial bisa ditampilkan dalam teks secara mandiri, sebagai suatu peristiwa yang unik atau khas, tetapi bisa juga dibuat kontras dengan menampilkan peristiwa atau aktor lain dalam teks.
Hadirnya (inclusion) peristiwa atau kelompok lain selain yang diberitakan itu, menurut Van Leeuwen, bisa menjadi penanda yang baik bagaimana suatu kelompok atau peristiwa direpresentasikan dalam teks. Penghadiran kelompok atau peristiwa lain itu secara tidak langsung ingin menunjukkan bahwa kelompok itu tidak bagus dibandingkan kelompok lain.

2. Objektivasi - Abstraksi
Elemen wacana ini berhubungan dengan pertanyaan apakah informasi mengenai suatu peristiwa atau aktor sosial ditampilkan dengan memberi petunjuk yang konkret ataukah yang ditampilkan adalah abstraksi. Misalnya (objektivasi): Indonesia telah 2 kali memenangkan piala AFF. Sementara abstraksinya adalah: Indonesia telah berkali-kali memenangkan piala AFF.

3. Nominasi - kategorisasi
Dalam suatu pemberitaan mengenai aktor atau mengenai suatu permasalahan, seringkali terjadi pilihan apakah aktor tersebut ditampilkan apa adanya, ataukah yang disebut adalah kategori dari aktor sosial tersebut. Kategori ini bisa bermacam-macam, yang menunjukkan ciri penting dari seseorang, bisa berupa agama, status, bentuk fisik dan sebagainya.
Contoh (nominasi): laki-laki itu memenangkan kejuaraan lari.
Contoh (kategorisasi): laki-laki berbadan tegap itu memenangkan kejuaraan lari.

4. Nominasi - Identifikasi
Strategi ini hampir mirip dengan kategorisasi, yakni bagaimana suatu kelompok, peristiwa atau tidnakan tertentu didefinisikan. Bedanya dalam identifikasi, proses pendefinisian itu dilakukan dengan memberi anak kalimat sebagai penjelas. Disini ada dua proposisi, dimana proposisi kedua adalah penjelas atau keterangan dari proposisi pertama.

5. Determinasi – Indeterminasi
Dalam pemberitaan sering kali aktor atau peristiwa disebutkan secara jelas, tapi sering kali juga tidak jelas. Anonimitas ini bisa jadi karena wartawan belum mendapatkan bukti yang cukup untuk menulis, sehhingga lebih aman untuk menulis anonim. Bisa jadi pula karena ketakutan struktural kalau kategori yang jelas dari seorang aktor sosial tersebut disebut dalam teks. Apapun alasannya, ada kesan yang berbeda ketika diterima oleh khalayak.
Contoh (indeterminasi): Pejabat “A” terlibat dalam skandal B.
Contoh (Dterminasi): orang dekat presiden disebut-sebut terlibat dalam skandal B.

6. Asimilasi – Individualisasi
Strategi wacana ini berhubungan dengan pertanyaan, apakah aktor sosial yang diberitakan ditunjukkan dengan jelas kategorinya atau tidak. Asimilasi terjadi ketika dalam pemberitaan bukan kategori aktor sosial yang spesifik yang disebut dalam berita tetapi komunitas atau kelompok sosial dimana tersebut berada.

7. Asosiasi – Diasosiasi
Strategi wacana ini berhubungan dengan pertanyaan, apakah aktor atau suatu pihak ditampikan sendiri atau ia dihubungkan dengan kelompok lain yang lebih besar

Kerangka Analisis

Van leeuwen membangun suatu model yang secara umum menggambarkan bagaimana aktor ditampilkan dalam pemberitaan. Van Leeuwen sangat peka dengan kemungkinan marjinalisasi atau pengucilan aktor dalam pemberitaan.
Menurut Van Leeuwen ada dua hal yang perlu diperhatikan ketika memeriksa aktor sosial dalam pemberitaan tersebut. Pertama, ekslusi: apakah dalam teks berita aktor sosial dihilangkan atau disembunyikan dalam pemberitaan. Kedua inklusi: bagaimana aktor yang disebut itu ditampilkan dalam pemberitaan.

Tingkat
Yang Ingin Dilihat
Ekslusi
Apakah ada aktor yang dihilangkan atau disembunyikan dalam pemberitaan

Bagaimana strategi yang dilajukan untuk menyembunyikan atau menghilangkan aktor tersebut
Inklusi
Dari aktor sosial yang disebut dalam berita, bagaimana mereka ditampilkan dan dengan strategi apa pemarjinalan atau pengucilan itu dilakukan


0 Response to "Analisis Wacana Van Leeuwen"

Post a Comment